Memaknai Toleransi Ala NU | Pro Kontra Trailer Film The Santri

Perspektif berbeda dalam memaknai toleransi ditunjukkan oleh NU melalui Film The Santri. Trailer film yang dibintangi oleh Guz Azmi, Veve Zulfikar, Wirda Mansur, dan Emil Dardak itu menimbulkan Pro Kontra setelah diunggah ke laman Youtube melalui kanal NU-Channel. 

Press-Rilis-Trailer-Film-The-Santri
Press rilis Trailer FilThe Santri | Sunebr gambar : nu.or.id

Makna toleransi 
Toleransi secara bahasa berasal dari bahasa latin “tolerare”, toleransi berarti sabar dan menahan diri. Toleransi juga dapat berarti suatu sikap saling menghormati dan menghargai antar kelompok atau antar individu dalam masyarakat atau dalam lingkup lainnya. wikipedia 

Sebuah hadits menjadi landasan umat Islam mengembangkan sikap toleran. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata: Ditanyakan kepada Rasulullah SAW. Agama manakah yang paling dicintai oleh Allah?” Rosulullah bersabda: Al-Hanifiyyah As-Samhah (yang lurus lagi toleran).

Selain hadits tersebut,  toleransi juga dibahas dalam Qur'an Surat Al-Kafirun ayat 6, yang berbunyi “Lakum diinukum wa liyadiin,” yang artinya adalah “Untukmu agamamu, dan untukku agamaku”, sebagai asas toleransi antar umat beragama bagi umat islam.

Toleransi Ala NU

Garis Perjuangan dan Prisnsip Sikap Kemasyarkatan

Sejak 1926, Nahdlatul Ulama (NU) merupakan wadah pergerakan masyarakat berbasis sosial keagamaan. Walaupun pada tahun 1952 - 1984 NU sempat bertransformasi melalui gerakan politik praktis. 

Berangkat dari kritik dari internal NU terhadap para "elit politik" yang dianggap tidak banyak mengurus ummat, sejak tahun 1962 upaya mengembalikan NU pada garis perjuangan sosial keagamaan terus disuarakan.

Barulah pada 1984 pada Muktamar NU ke 27 Situbondo, Secara organisasi NU kembali pada prinsip pergerakan sosial keagamaan seperti pada awal berdiri tahun 1926. Kejadian itu sering disebut "kembali pada Khittah" (Khittah 26). 


NU berjuang di atas 4 prinsip sikap kemasyarakatan yang selalu menjadi landasan, yakni :
  1. Tawasuth (sikap tengah) dan i’tidal (berbuat adil), 
  2. Tasamuh (toleran terhadap perbedaan pandangan)
  3. Tawazun (seimbang dalam berkhidmat kepada Tuhan, masyarakat, dan sesama umat manusia), 
  4. Amar ma’ruf nahi munkar (mengajak kepada kebaikan dan mencegah keburukan).

Dalam perkembangannya NU dikenal sebagai organisasi Islam yang sangat moderat. Karena kemoderatannya itulah NU dituding sesetengah pihak sebagai penganut islam liberalis, sekuler, sosial orientalis dan sebagainya.


Memakanai-Toleransi-Ala-NU
Toleransi Banser Jaga Gereja | Picture by hodayatulloh.com


Tapi disisi lain NU juga menjadi rujukan negara-negara di dunia dalam upaya mengembangkan toleransi beragama. Apalagi pasca kejadian pengeboman gedung WTC di New York Amerika Serikat 11 September 2001, Islam disudutkan dunia.

Toleransi ala NU telah divisualisasikan melalui berbagai kegiatan. NU senantiasa menjaga sikap saling menghormati dan saling menghargai terhadap pemeluk agama lain. Paling nyata, setiap peringatan natal, NU selalu mengirimkan Banser (Barisan Ansor Serbaguna) membantu menjaga keamanan gereja. 

Pada 24 Desember 2000 seorang anggota banser bernama Riyanto menjadi korban saat berusaha menyelamatkan ummat kristiani yang sedang melakukan misa. Dikabarkan Riyanto terkorban saat memeluk bom yang meledak di gereja Eben Haezar Mojokerto.

Trailer Film The Santri

Cara Cerdas Kenalkan Landasan Perjuangan NU

Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ke-3 dunia dapat mengambil peran penting dalam perdamaian dunia. Dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia punya peran strategis. Mengembalikan image Islam yang terus terpuruk di mata dunia, semenjak peristiwa 9/11 di Amerika Serikat.

Pro-Kontra-Trailer Film-The-Santri
Trailer Film The Santri | Picture by redaksi24.com

Menjaga perdamaian dunia adalah amanat konstitusi, sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara (UUD) tahun 1945. 

Film The Santri merupakan bentuk pemanfaatan ruang publik untuk menyampaikan pesan-pesan pembuat film (PBNU). Toleransi adalah salah satu isi pesan penting yang terkandung dalam film tersebut. Kepada siapa pesan toleransi itu ditargetkan? Tentu kepada publik. Yaitu, pesan kedalam dan pesan keluar (internal muslim maupun penganut agama lain).

Disaat sikap tenggang rasa dan semangat toleransi semakin memudar di kalangan generasi muda, NU berinisiatif mengenalkan toleransi dalam kebinekaan Indonesia kepada dunia. Sebagai bagian dari upaya mengambil peran menjaga perdamain dunia.

Dalam Film The Santri secara tersirat NU menegaskan pesan tetang garis perjuangannya yakni Tasamuh, bermakna toleran terhadap berbagai pandangan. Dalam pro kontra adegan santri masuk gereja, NU menyeru indahnya sikap saling menghormati, saling menghargai diantara pemeluk agama yang berbeda.

Posting Komentar

0 Komentar