Dunia maya geger karena Trailer Film The Santri. Salah satu penyebabnya adalah gara-gara ada adegan santri masuk gereja. Video yang di unggah di youtube melalui akun NU-Channel itu berakhir polemik.
 |
| Adegan santri masuk gereja dalam Trailer Film The Santri : sumber youtube.com |
Bukan NU sih namanya kalau tidak bikin heboh, hehe.. Ormas Islam terbesar tanah air itu memang kerap memicu pro-kontra. Garis perjuangan NU dalam membumikan Din Islam terkenal dengan gayanya yang khas Nusantara.
Masih ingat kan saat Gus Dur menjadi Presiden? waktu itu hampir semua kalangan muslim tanah air sedang ramai menggunjing Inul. Goyang ngebor-nya hampir saja membawa kepada pemboikotan massal.
Saat seolah semua menilai Inul sebagai figur penyebar konten negatif (pornografi), Gusdur hadir sebagai satu-satunya tokoh bangsa yang membela Inul. Presiden ke-4 RI itu rupanya membawa perspektif yang berbeda. Beliau justru mengambil respek atas kejujuran Inul yang mengungkapkan alasan aksinya tersebut didasari semata-mata sekedar untuk mencari sesuap nasi.
Tak sampai disitu, mantan Ketua PBNU itu bahkan mengakui Inul sebagai salah seorang kader Nahdlatul Ulama. Tentu Gusdur bukanlah sosok yang mendukung aksi pornografi. Tapi cara beliau mendudukkan polemik dengan pendekatan yang memanusiakan manusia itu terbukti pada akhirnya polemik goyang ngebor mereda. Aksi-aksi Inul dipanggung pun kemudian lebih memperhatikan norma dan etika.
Eh malah ngelantur nih.. yuk kita kembali ke Lap.. Top....!
 |
| Keterlibatan produser Livi Zheng dalam pembuatan Film The Santri |
"The Santri" | Cara NU Mengenalkan Kebhinekaan Indonesia
Dalam proses pembuatan Film The Santri, PBNU menggandeng sutradara sekaligus produser tanah air Livi Zheng yang disebut sering meng-claim diri "moncer" di Hollywood. Harapannya tentu sesuai dengan tujuan pembuatan film The Santri itu sendiri, yaitu mengangkat Kebhinnekaan Indonesia ke kancah dunia.
Adegan "pacaran" dalam Trailer Film The Santri mendapat komentar pedas sejumlah tokoh. Puncaknya publik muslim tanah air banyak yang marah melihat adegan santri masuk ke dalam gereja.
Sejumlah tokoh menilai Film The Santri tidak mencerminkan akhlak seorang santri. Seruan boikot pun trend via media sosial. Beberapa hari yang lalu hastag #BoikotFilmTheSantri pun sempat trending di twitter. Bahkan fatwa-fatwa pengharaman terhadap film the santri keluar dari para da'i yang tidak sehaluan dengan NU.
Fatwa umat islam haram hukumnya masuk gereja juga dilontarkan sejumlah pihak. Bahkan ada netizen yang menganggap pembuatan Film The Santri adalah bagian dari komersialisasi agama.
Tapi Bukan NU namanya kalau dakwahnya "lurus-lurus" saja.
Setelah masyarakat riuh membincangkan kontroversi adegan masuk gereja dalam Film The Santri, Pengurus dewan syuriah PCNU Australia dan New Zealand Prof. Nadirsyah Hosen pun angkat bicara tentang hukum hakam muslim masuk gereja.
 |
| Polemik adegan santri masuk gereja ; Sumber gambar youtube.com |
Dirilis via nadirhosen.net (19/09/2019) beliau mengungkapkan pendapat tidak ada dalil qur'an dan hadits yang secara jelas melarang muslim masuk gereja. Diperbolehkannya muslim masuk gereja dikuatkan ibarot dari para ulama yang ditulis dalam kitab yang otoritatif.
Hal itu murni sebagai pendekatan fiqih yang berlandaskan pendapat ulama. Tidak ada kena mengena dengan faham liberalisme, konservatif, orientalis dan sebagainya.
Bukan NU, jika berdakwah tanpa pedoman yang jelas.
Menganggap pembuatan Film The Santri sebagai bagian komersialisasi agama adalah pendapat yang mungkin keliru. Film the Santri adalah bagian dari upaya NU menjawab krisis wawasan kebangsaan, menurunnya jiwa nasionalisme dikalangan pemuda. NU memiliki pandangan kebangsaan yang jelas. Sudah hampir satu abad NU turut mewarnai kemajuan bangsa Indonesia.
Sudah secara tegas disampaikan, bahwa pembuatan Film The Santri bertujuan untuk mengenalkan kebhinekaan Indonesia kepada dunia.Terutama bagi generasi muda, di seluruh belahan dunia.
Dibalik polemik Film The Santri itulah cara NU mengejawantahkan Din Islam di tanah Nusantara yang plural. Mengimplementasikan ajaran Islam di bumi Indonesia yang penuh kebhinekaan. Ada hikmah, ada pelajaran yang bisa dipetik.
0 Komentar