Sukses Kembangkan Ekonomi Mikro Pondok Pesantren Sidogiri Miliki Aset Triliunan

Tidak hanya sukses di bidang pengembangan pendidikan agama, Pondok Pesantren Sidogiri mampu kembangkan ekonomi mikro berbasis koperasi dengan omset yang bernilai trilyunan. Pengembangan ekonomi syariah di pesantren merupakan salah satu upaya pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas. 

Pondok Pesantren Sidogiri : sidogiri.net


Didirikan sejak 1745 oleh cucu Sunan Gunung Jati dari garis ibu bernama Sayyid Sulaiman, Pondok Pesantren Sidogiri menjelma menjadi sebuah institusi pendidikan agama yang berpengaruh di Tanah Air. Terbukti, saat ini tidak kurang dari 24.000 santri memperdalam ilmu agama di Sidogiri.

Dalam mengembangkan ilmu agama, Pondok Sidogiri sangat memperhatikan kualitas para santri. Sehingga sangat berhati-hati dalam mengelola sumber keuangan untuk kegiatan pendidikan pesantren. Baik uang dari wali santri maupun sumber pendanaan yang lain. 

Suatu ketika dulu warung-warung yang menyediakan makanan untuk santri di Pondok Pesantren Sidogiri banyak yang terjebak rentenir untuk memenuhi kebutuhan modal mereka. Uang riba dari para pengusaha renten itu diyakini turut mempengaruhi kualitas santri. Berangkat dari hal tersebut jajaran pengasuh Pesantren Sidogiri menggagas pengembangan usaha ekonomi syari'ah.

Usaha yang tidak disandarkan pada lillah, hanya akan mendapat lelah
             (H. Abdul Majid Umar : 2019)

Dituturkan oleh Ketua Pengurus Koperasi Baitul Mal wa Tamwil Usaha Gabungan Terpadu Sidogiri (Koperasi BMT UGT Sidogiri), H Abdul Majid Umar bahwa usaha pengembangan ekonomi mikro berbasis pemberdayaan syariah di Sidogiri sudah digagas sejak 1961. Kini omsetnya diyakini telah mencecah trilyunan rupiah.

Hal itu disampaikan dalam paparan Sosialisasi berdirinya BMT Nurul Umah Barokah di Pendopo Aspirasi Kamiso Dipo Serang, Desa Sendangsari, Kec. Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta Sabtu, 24 Agustus 2019.

BMT UGT Sidogiri : bmtugtsidogiri.co.id

BMT UGT Sidogiri merupakan usaha ekonomi syari'ah yang berorientasi sosial. Kepemilikan bersama menjadi konsep pengembangan modal yang mendiskualifikasi keuntungan riba. Bekerjasama dengan berbagai pihak termasuk Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Sidogiri, kini BMT UGT Sidogiri telah memiliki 278 (unit/cabang) layanan Jasa Keuangan Syari'ah. Usaha yang telah dikembangkan BMT Sidogiri diantaranya Asuransi, Pengolahan Air Mineral,  Pengadaan Busana (Sandal, pakaian, sarung, peci) dan usaha produksi lainnya.

Menurut ustadz sekaligus ketua BMT Sidogiri tersebut latar belakang berdirinya BMT Sidogiri setidaknya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni :
  1. Prakarsa yang didukung oleh berbagai elemen seperti santri, wali, alumni, kompontren yang komitmen mengembangkan ekonomi syariah berbasis pemberdayaan umat.
  2. Praktik bisnis renten yang menjerat masyarakat.
  3. Potensi Usaha Kecil Menengah (UKM).
  4. Perencanaan keuangan dan rasa memiliki (kebersamaan) dan tanggungjawab dari pengurus dan anggota.
Sukses BMT UGT Sidogiri dalam pengembangan ekonomi syari'ah ini memberi inspirasi kita dalam usaha membangun perekonomian mikro ditingkat masyarakat bawah, ditengah cengkeraman kapitalisme yang mengancam keberlangsungan ekonomi yang berkeadilan sosial.

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Memberi inspirasi untuk membangun ekonomi umat dengan memberdayakan usaha mikro.

    BalasHapus