Rokok Perang Dagang dan Konspirasi Asing. Polemik PB Djarum Vs KPAI YLA Didukung Bloomberg

Dibalik polemik mengatasnamakan kepentingan anak antara PB Djarum melawan KPAI (Komisi Perlindungan Anak) yang didukung YLA (Yayasan Lentera Anak), mencuat teori-teori tentang perang dagang dan konspirasi asing terkait bisnis besar yang tak pernah usai untuk didiskusikan, yakni industri rokok.

Polemik-KPAI-PB-Djarum
Polemik KPAI PB Djarum

 

Polemik Audisi Beasiswa Bulutangkis PB Djarum

Konflik dua kubu dipicu oleh kritik yang disuarakan YLA dan KPAI terkait Kegiatan Audisi Bulutangkis yang diselenggarakan PB Djarum. YLA dan KPAI menuduh terdapat unsur eksploitasi terhadap anak dalam kegiatan tersebut. Menurut KPAI unsur eksploitasi itu terdapat pada brand image dagang yang tercantum dalam kostum para atlit. 

Kronologi Singkat Polemik KPAI Dalam Penghentian Audisi Beasiswa Bulutangkis PB Djarum

Mereka pun melayangkan surat permohonan pemberhentian kegiatan audisi beasiswa bulutangkis tersebut. Tak disangka PB Djarum mengabulkan permohonan KPAI, Keputusan itu cukup mengagetkan sejumlah pihak. 

Klub yang bernanung di bawah yayasan Djarum Foundation itu akan menghentikan audisi bulutangkis mulai tahun 2020. Keputusan itu kemudian menuai ricuh di tengah masyarakat dan memantik respon berbagai pihak,
Dari obrolan warug kopi sampai media sosial, sebagian besar mempertanyakan tindakan KPAI. Situs online yang memberitakan polemik KPAI dan penghentian audisi bulutangkis PB Djarum kebanjiran komentar netizen. Seperti detik.com (8/9/2019).

Rata-rata netizen menyalahkan KPAI. Banyak yang beranggapan KPAI dan YLA lantang menentang rokok. Menyerang hal-hal yang dianggap kecil.


Audisi-beasiswa-bulutangkis-PB-Djarum
Audisi beasiswa bulutangkis PB Djarum : pic by msn.com

Di sisi lain, KPAI dianggap tutup mata terhadap eksploitasi anak yang nyata masih terjadi di depan mata. Seperti masih banyaknya anak-anak yang berjualan di jalan, ngamen di lampu merah dan sebagainya. Bahkan maraknya anak-anak yang kecanduan game online, gadget, handphone dan lainnya, KPAI juga tak dapat berbuat banyak. Begitu kira-kira pendapat sejumlah netizen.

Fakta kepedulian PB Djarum Terhadap Anak 

PB Djarum telah melahirkan atlet-atlet olah raga bulutangkis yang berprestasi di dunia. Setidaknya jutaan anak berhenti main gadget, saat latihan di klub bulutangkis Djarum. 

Sekurang-kurangnya jutaan anak-anak Indonesia bisa terhindar dari bahaya narkoba, dengan berlatih menimba ilmu dengan disiplin tinggi di klub bulutangkis  PB Djarum. 

Gadget dan narkoba jauh lebih berbahaya bagi anak, berbanding sekadar image branding di kostum peserta audisi bulutangkis yang dianalogikan KPAI sebagai rokok. Begitu antara pendapat netizen yang nampak kesal dan kecewa kepada KPAI atas penghentian audisi bulutangkis. 

Bahkan ada yang bertanya prestasi dan tindakan nyata apa yang sudah diraih KPAI dalam melindungi anak-anak dan generasi Indonesia.

Polemik-bulutangkis-rokok
Polemik bulutangkis rokok

Tak ketinggalan kalangan atlit bulutangkis dan para pelaku industri olahraga paling berprestasi di Indonesia itu ramai-ramai menyalahkan KPAI yang mempermasalahkan kegiatan audisi beasiswa bulutangkis

Pada pandangan mereka, tidak ada unsur eksploitasi anak sama sekali dalam kegiatan tersebut. 

Tak cukup kalangan industri olahraga, reaksi juga ditunjukkan para pengamat ekonomi dan politik, pengamat hukum, aktivis pemberdayaan, juga para pelaku agroindustri.

Rokok, Perang Dagang, dan Konspirasi Asing 

Kampanye menolak rokok sudah tak asing bagi kita. Berbagai pihak lantang menyuarakan bahaya rokok bagi sendi-sendi kehidupan. Dunia kesehatan, lingkungan hidup, bahkan merambah ke kehidupan beragama.

Namun dibalik sosialisasi besar-besaran ke seluruh penjuru jagad tentang dampak buruk dari merokok, muncul teori-teori tentang konspirasi asing dan perang dagang dunia.

Benarkah dibalik logika kesehatan tentang rokok, tersembunyi konspirasi kapitalis asing, sebagai strategi perang dagang membunuh agroindustri Indonesia?

Cukai rokok adalah penyumbang APBN dengan nilai sangat besar. Pada 2018 sejumlah 153 Triliyun telah terealisasi menjadi pendapatan negara. Bayangkan dari total seluruh pendapatan cukai yang diterima negara sebesar 159,7 Triliun, cukai rokok menyumbang 153 Triliun, Jumlah yang sangat fantastis. 

Melihat nilai cukai yang demikian besar, Industri rokok tentu memiliki nilai ekonomi yang sangat besar. Wajar jika kemudian mengemuka teori konpirasi dan perang dagang di internal industri rokok.

Teori konspirasi asing dalam upaya membunuh industri rokok kretek Indonesia mengemuka sejak kampanye "low tar low nikotin" digencarkan barat. Kampanye yang berlindung dibalik isu kesehatan itu menguntungkan Industri dan mendongkrak tembakau virginia di Amerika.   

Perang-dagang-dan-konspirasi-asing-industri-rokok
Perang dagang dan konspirasi asing industri rokok : pic by republika.co.id

 Perang dagang industri rokok antara Indonesia dengan Amerika juga sempat memanas pada medio 2012-2014. Amerika dituduh melakukan penyadapan melalui National Security Agency (NSA) atas Biro Hukum Mayern Brown yang mewakili Indonesia di World Trade Organization (WTO) dalam sengketa ekspor rokok kretek ke Amerika Serikat.

Pengamat menilai penyadapan itu bagian dari upaya Amerika menjatuhkan industri rokok kretek Indonesia, karena Amerika menginginkan industri tembakau putihnya laku dan terserap pasar lokal.

WTO pada akhir 2012 telah memenangkan gugatan Indonesia terhadap larangan perdagangan rokok kretek di Amerika. Namun Amerika tetap tidak mencabut regulasi itu, sehingga Indonesia kembali menggugat Amerika pada Agustus 2013 dan kembali menang.

Amerika juga kerap memberi hambatan terhadap komoditas rokok kretek Indonesia.  Melalui sosialisasi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) di World Health Organization (WHO), rokok kretek Indonesia sulit masuk pasaran Amerika.

Selain penyumbang cukai terbesar, Industri rokok Indonesia menaungi keterlibatan jutaan petani, pekerja, pedagang dan pelaku agro industri.  Sehingga banyak pihak kesulitan meminggirkan peran agroindustri Indonesia, dalam hal ini industri rokok di Indonesia.

Aliran Dana Asing Dibalik Kampanye Anti Rokok

YLA (Yayasan Lentera Anak) adalah LSM yang konsen pada isu anak. YLA bersama KPAI menuding PB Djarum melakukan eksploitasi anak dalam kegiatan audisi bulutangkis. YLA mengakui sebagai salah satu pihak yang penerima kucuran dana dari Bloomberg Initiative.
Sumber : pinterpolitik.com (11/9/2019).

Bloomberg Initiative Philantrophy merupakan funding asing yang komitmen memerangi rokok di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Dalam sebuah nota kesepakatan YLA bersepakat melakukan upaya menghapus peran Industri rokok di Indonesia. Salah satu kegiatannya adalah melakukan upaya memerangi iklan rokok. Referensi : komunitaskretek.or.id (14/08/2019).

konspirasi-asing-kampanye-menentang-rokok
konspirasi-asing-kampanye-menentang-rokok : Picture detik.com

Untuk mendukung program perang terhadap rokok itu Bloomberg komitmen menggelontorkan dana kepada berbagai pihak seperti LSM, lembaga pemerintah, dan pihak-pihak lain khusunya di negara berkembang.

Apakah aliran dana bloomberg ke YLA ini bagian dari Konspirasi asing membunuh industri rokok Indonesia yang menjadi poros pendapatan negara dan menaungi 5 juta lebih pekerja di Indonesia? Tentu perlu pembuktian yang lebih dalam untuk menarik sebuah kesimpulan. Konspirasi perang dagang rokok selalu menarik untuk didiskusikan lebih. Bersambung...


Posting Komentar

0 Komentar