Ironi : Produktivitas Perikanan dan Stunting di Indonesia

Indonesia termasuk negara dengan produktivitas perikanan terbesar di dunia. Sumber protein dan gizi yang sangat bermanfaat bagi tubuh itu melimpah ruah. Produktivitas perikanan Indonesia baik yang di laut maupun yang dibudidayakan masyarakat di darat jumlahnya cukup besar. Ironisnya, di tengah kekayaan gizi yang melimpah itu angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi.

 
Perikanan-Indonesia
Produktivitas Perikanan Indonesia : pic by kompas.com


Potensi Sumber Daya Alam Perikanan Indonesia

Merujuk pada artikel di kumparan.com (22/4/2019), Peneliti dari Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2O LIPI), Puji Rahmadi menyampaikan hasil riset lembaganya pada 2018 menunjukkan nilai kekayaan laut Indonesia mencecah 1.772 triliun. Ikan, terumbu karang, ekosistem mangrove, potensi wisata bahari dan sebagainya menjadi sumber kekayaan laut Indonesia.

Manfaat-ikan-mencegah-stunting
Manfaat Ikan : pic KKPRI




Potensi sektor perikanan Indonesia juga sangat besar. Setiap tahun mengalami peningkatan. Produk Domestik Bruto (PDB) sektor perikanan selalu di atas PBD sektor pertanian. Pada 2017 sampai bulan November saja produktifitas perikanan  nasional sudah mencapai 23,26 juta ton. Sektor budidaya sendiri menyumbang 17,22 juta ton, sedangkan sektor tangkapan mencapai 6,04 juta ton. Dilansir dari Laporan Produktivitas Perikanan Kementrian Kelautan dan Perikanan Indonesia tahun 2017

Pemerintah melalui Kementrian Kelautan dan Perikanan juga terus mendorong pembangunan sektor perikanan melalui berbagai program. Bantuan 755 unit kapal untuk nelayan, 7.225 alat penangkap, permodalan senilai 211,34 miliar untuk pemilik kapal kelas menengah merupakan diantara program untuk sektor tangkapan. Sedangkan sektor budidaya ada bantuan ratusan juta benih ikan, stockis benih, excavator, sarana prasarana budidaya dan sebagainya

Konsumsi Ikan dan Stunting Di Indonesia

Ironisnya, Indonesia yang kaya akan sumber daya alam, utamanya ikan tersebut tidak diimbangi dengan konsumsi ikan masyarakat yang masih rendah. Mengutip data Kementrian Perikanan Kelautan pada 2017 Konsumsi ikan Indonesia berada pada angka 46,49 kg perkapita pertahun. Negara tetangga Malaysia tingkat konsumsi ikannya sudah mencapai 70, Singapura 80 kg perkapita pertahun. Kalah jauh dari Jepang yang mencapai 100kg perkapita pertahun.


Stunting-di-Indonesia
Produktivitas Perikanan dan manfaat ikan : Pic by Republika.co.id

Mengapa konsumsi ikan menjadi hal yang penting? Ikan mengandung banyak zat yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Apa saja yang terkandung dalam ikan? Ikan merupakan sumber Protein, mineral, vitamin, lemak omega 3 yang sangat banyak manfaatnya. Omega 3 merupakan nutrisi yang sangat baik untuk perkembangan otak pada anak.

Balita-stunting
Peta prevalen

 

Ironisnya lagi, di kala produktivitas perikanan negara semakin besar, Indonesia justru masih bergelut dengan masalah bayi stunting.

Menurut Kementrian Kesehatan RI melalui buletin Jendela Data dan Informasi kesehatan dengan judul "Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia", Stunting (kerdil) adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur.
 
Penanganan-dan-Pencegahan-Stunting
Stunting di Indonesia : Kementrian Kesehatan RI


Balita stunting termasuk masalah gizi kronik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan gizi pada bayi. Balita stunting di masa yang akan datang akan mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal. Balita stunting (pendek) masih menjadi masalah gizi utama yang masih terjadi di Indonesia.

Status-Gizi-balita
Status Gizi Balita Indonesia

Kementrian Perikanan & Kelautan juga turut terlibat dalam penanganan dan pencegahan stunting, melalui Gemarikan (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan). Safari sosialisasi pentingnya masyarakat mengkonsumsi ikan harapannya dapat meningkatkan kesadaran masyarakat. Masalah stunting dan Gizi buruk seharusnya tidak terjadi di negeri yang kaya akan hasil laut yang melimpah ini.