Hikmah Perjanjian Hudaibiyah | Syarat Rekonsiliasi Ala Amin Rais

Menjelang Pemilihan Presiden 2014 silam, Politikus senior PAN Amin Rais menuai berbagai kritik karena menganalogikan Pemilu dengan Perang Badar. Seperti dilansir kompas.com 27/5/2014 Amin Rais menyerukan penggunaan mental perang badar kepada para pendukung Prabowo Hatta Rajasa untuk mengalahkan rivalnya Jokowi-Jk.

Perjanjian-hudaibiyah
Peejanjia Hudaibiyah | Pic. By aswaja.com

Rekonsiliasi-Amin-Rais
Rekonsiliasi ala Amin Rais I pic. By indeksnews.com

Perang Badar adalah perang besar antara kaum Muslimin melawan kaum kafir Quraisy di Mekkah pada tahun kedua Hijriah. Kemenangan pasukan muslim yang dipimpin langsung oleh Rosululloh Muhammad SAW itu apad akhirnya dapat diraih, walaupun kaum Muslimin jumlahnya jauh lebih sedikit berbanding musuh.

Amin Rais kembali membuat gaduh pemerhati politik tanah air ketika melontarkan soal porsi 55-45 yang seakan menjadi syarat rekonsiliasi kepada Joko Widodo pasca Pemilihan Presiden 2019. Seperti diungkap tribunnews.com 22/7/2019. Selain itu, dalam rekonsiliasi Amin Rais juga mensyaratkan kepada Jokowi agar ide-ide Prabowo digunakan pemerintahan Jokowi.

Pernyataan Amin Rais itu seakan mengingatkan kita pada peristiwa terjadinya perjanjian di lembah Hudaibiyah. Perjanjian Hudaibiyah adalah perjanjian damai (rekonsiliasi) yang dibuat antar kaum kafir Quraisy dan kaum muslimin yang di wakili Rosululloh Muhammad SAW.

Perjanjian ini dibuat saat Rosululloh Muhammad SAW sudah hijrah ke Madinah yang hendak mengunjungi Mekah namun dihalangi oleh kaum Quraisy. Banyak sahabat yang tidak menyetujui apa yang dilakukan oleh Rosululloh menandatangani perjanjian itu karena berbagai persyaratan yang diajukan Quraisy seakan merugikan umat Muslim.

Bahkan Nabi Muhammad SAW menyetujui permintaan kaum Quraisy dalam kalimat pembuka perjanjian itu tidak menggunakan kalimat Bismillahirrahmanirrahim. Kafir Mekah juga tidak menyetujui penggunaan kata Muhammad Rosulullah dalam kolom nama penandatangan perjanjian itu, tapi meminta diganti Muhammad bin Abdullah. Sekali lagi Rosululloh mengabulkan permintaan itu.

Keputusan tidak populis dari Rosululloh itu seakan memang merugikan, mengingat kaum Muslimin saat itu secara politik sudah pada posisi yang sudah kuat. Sebuah keputusan bersejarah dan mengandung banyak hikmah bagi kalangan umat muslim.

Rekonsiliasi-Megawati-Prabowo
 Megawati - Prabowo : pic.by cnnindonesia.com








Dalam konteks politik Indonesia saat ini, rekonsiliasi didengungkan berbagai pihak. Diharapkan dapat mengakhiri sengketa dan menurunkan suhu politik tanah air. Publik menunggu bagaimana Presiden terpilih Joko Widodo akan mengambil sikap atas berbagai persyaratan yang dilontarkan lawan politik atas nama rekonsiliasi.  

Posting Komentar

0 Komentar