"Indonesia akan membela diri dari segala upaya advokasi separatisme yang berselindung dibalik isu Hak Asasi Manusia” kata Silvany. Hal tersebut disampaikan perwakilan Indonesia itu dengan tegas, menggunakan hak jawab dalam sidang PBB. Seperti dilansir dari video resmi PBB.
![]() |
Vanuatu | Google maps |
Vanuatu sejak 2016 tercatat kerap menunjukkan rasa tidak hormat terhadap kedaulatan Indonesia. Beberapa kali dalam sidang PBB menuduh adanya pelanggaran HAM di Papua.
Diplomat muda itu bahkan membantah PM Vanuatu Bob Loughman dengan lantang. "Vanuatu, berhentilah dari obsesi berlebihan dan tidak sehat terhadap bagaimana cara Indonesia memerintah negaranya sendiri. anda bukan representasi dari orang Papua".
Indonesia memandang Vanuatu sengaja menggaungkan isu dalam rangka mendukung separatisne. Fakta bahwa sudah sejak 1945, Papua dan Papua Barat merupakan bagian penting dari Indonesia, juga sudah dikukuhkan dalam resolusi Majelis Umum PBB dan komunitas Internasional.
Seharusnya hal tersebut dijadikan dasar bagi Negara Vanuatu dan kelompok-kelompok yang kerap memprovokasi keutuhan NKRI, sebagai dasar guna menghormati kedaulatan dan integritas teritorial Indonesia.
"Sungguh, Vanuatu perlu belajar. Karena belum memahami prinsip-prinsip Piagam PBB, tentang penghormatan terhadap kedaulatan dan territorial integrity". Kata Silvany
Bagaimana 'khotbah' PM Vanuatu di forum PBB yang seolah menggurui Indonesia, dan mendikte bagaimana seharusnya Indonesia bersikap untuk urusan dalam negerinya, akan didengar dunia?
Ketika Vanuatu sendiri merupakan negara yang belum meratifikasi konvensi penghapusan diskriminasi rasial serta belum menandatangani perjanjian internasional tentang hak-hak ekonomi, hak soosial, dan budaya.
0 Komentar